4 April 2011

Christian History

Kalau ditanya tentang sejarah munculnya kata “Kristen”, kita bisa melihat di kitab Kisah Para Rasul 11:26.
”Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.”

Yang kita tahu pada umumnya, Kristen adalah pengikut Kristus. Itu memang benar, tapi pengertian ini tidak didalami seutuhnya. Orang yang mengaku beragama Kristen justru tidak mencerminkan bahwa dia pengikut Kristus. Mereka justru tidak hidup layaknya orang Kristen, bahkan mereka malu untuk mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka memiliki Tuhan yang bernama Yesus! Apakah dia Kristen?
Tentu bukan, dia hanya merupakan orang yang sombong, yang memendam harta karun berharga itu untuk dirinya sendiri.

Dalam perikop Kisah Para Rasul di atas, diceritakan bahwa ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia untuk mengajar orang-orang disana mengenai Tuhan yang benar, dan memberitakan Injil, bahwa Yesuslah Tuhan. Dan ada Barnabas yang merupakan pengikut Kristus memberitakan Injil juga di sana. Oleh karena pengajaran dan penyebaran Injil ini, banyak orang yang dibawa kepada Tuhan dan orang-orang di Antiokhia untuk tetap setia kepada Tuhan Yesus.

Ini menandakan apa? Kristen terbentuk oleh karena pengikut Kirstus yang menyebarkan ajaran kebenaran dan memberitkan Injil. Jadi, bila orang lain di sekitar kita tidak melihat bahwa kita melakukan kebenaran Firman Tuhan, atau bahkan orang lain tidak pernah tahu bahwa kita memiliki Tuhan yang bernama Yesus di dalam aktivitas kita, apakah kita layak disebut Kristen?

Di samping itu, adapula yang berlagak sebagai orang Kristen dengan terang-terangan. Mereka mengumbar nama Yesus dengan bangganya, mereka memampang nama Yesus di dadanya. Dan berkata bahwa mereka mengasihi Dia, mereka bersyukur punya Allah seperti Yesus. Bila perkataan sesuai dengan perbuatan dalam hidupnya itu bagus. Tapi, apakah yang dilakukan mereka? Mereka juga justru terang-terangan melakukan hal yang tidak dilakukan Yesus, berkata-kata kasar, menghina orang, tinggi hati, dan lain-lain. Jika begitu, apa artinya bila apa yang dikatakannya bahwa dia memuja Yesus tapi sama sekali tidak menunjukkan kesesuaian itu. Apakah benar bahwa Yesus di dalam hatinya?

Yang mengetahui hati kita paling dalam adalah Tuhan sendiri. Untuk itulah kita perlu, kita butuh untuk mengintrospeksi diri kita sendiri apakah benar-benar kita itu percaya kepada Tuhan Yesus sebagai pegnendali hidup kita. Karena, kita bisa saja sudah merasa percaya dan hidup benar padahal di mata Tuhan apa yang kita lakukan ini tidak benar. Renungkanlah sesering mungkin apakah kita sudah percaya bahwa Dia adalah Tuhan yang sangat baik, yang menjadi Juruselamat hidup kita yang berdosa ini?

Jangan sampai pada saat yang terakhir, pada saat hari penghakiman, pada saat akhir dunia ini Tuhan berkata seperti ayat di bawah ini kepada kita.
Matius 7:22-23
”Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga?”
”PADA WAKTU ITULAH AKU AKAN BERTERUS TERANG KEPADA MEREKA DAN BERKATA: AKU TIDAK PERNAH MENGENAL KAMU! ENYAHLAH DARI PADAKU, KAMU SEKALIAN PEMBUAT KEJAHATAN!”

Seorang Kristen pasti memiliki pengalaman khusus dimana dia dapat mempercayai Yesus Kristus. Dan pengalaman itu, bukanlah pengalaman yang boleh kita anggap remeh atau kita abaikan. Kenapa? Karena itu anugerah, dan anugerah itu tidak didapatkan oleh semua orang. Apakah kita masih boleh sombong dan berbangga bila kita menjadi Kristen yang sudah melakukan banyak Firman Tuhan? Sekali-kali tidak!

Hidup orang Kristen, menorehkan sejarah Yesus dan menceritakan kasihNya -His Story- Setidaknya, bila kita belum mampu, kita tunjukkan usaha kita bahwa kita benar-benar bersyukur memiliki Tuhan Yesus!
Biarlah His Story itu benar-benar ada dalam hati kita, dan kita boleh mengimani itu dengan seluruh keberadaan kita yang terbatas ini.

God Bless!

4 komentar:

ToRa mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
ToRa mengatakan...

Thanks atas siraman rohaninya....yang pasti bahwa yang menjadi barometer seorang menjadi pengikut Kristus yang sesungguhnya adalah tindakannya....kalau seseorang mengimani Kristus sebagai Tuhan maka hidupnya pun harus sejalan dengan nilai-nilai yang telah diajarkan Kristus. Dengan begitu perintah Kristus"jadikanlah semua bangsa murid-Ku' sudah dilaksanakan.....

Unknown mengatakan...

Betul sekali bung...Iman seseorang harus dibarengi dengan perbuatan yg sesuai dengan imannya itu sendiri..
thanks..GBU

ToRa mengatakan...

Thanks.......
GBU too

Masukkan email kamu untuk berlangganan tulisan dengan saya :

Delivered by FeedBurner